Kamis, 04 November 2010

AGAMA DAN MASYARAKAT

Agama, dan kepercayaan-kepercayaan serta praktek-prakteknya selalu di sangkut pautkan dengan masyarakat dan aspek-aspek sosiologisnya. Dan pada saat ini senantiasa ditemukan dalam setiap masyarakat manusia.

Dilihat dari sudut pandang sosiologis, perhatian utama terhadap agama adalah pada fungsinya terhadap masyarakat. Fungsi itu sendiri menunjuk pada sumbangan yg diberikan agama atau lembaga-lembaga yang lain.

Fungsi agama dalam masyarakat disimpulkan oleh Emile Durkheim sebagai berikut “sarana-sarana keagamaan adalah lambang-lambang masyarakat, kesakralan bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara keseluruhan bagi setiap anggotanya, dan fungsinya adalah mempertahankan dan memperkuat rasa solidaritas dan kewajiban social.”

Agama adalah sumber tatanan masyarakat dan perdamaian batin setiap individu, tentunya juga sebagai sebagai sesuatu yang memuliakan dan yang membuat manusia beradab. Dan dalam sejarah, lembaga keagamaan menunjukan bahwa agama merupakan bentuk asosiasi manusia yang paling mungkin untuk terus bertahan.

Para sosiolog cenderung untuk memperhatikan paling sedikit 4 kelompok lembaga-lembaga yang penting (yang dapat dijabarkan ke dalam kategori-kategori yang lebih kecil dan khusus), yakni:
1. Lembaga-lembaga politik yang ruang lingkupnya adalah penerapan kekuasaan dan monopoli pada penggunaan kekuasaan secara sah.
2. Lembaga-lembaga ekonomi yang mencakup produksi dan distribusi barang dan jasa.
3. Lembaga-lembaga integrative-ekspresif.
4. Lembaga-lembaga kekerabatan mencakup kaedah-kaedah yang mengatur hubungan seksual serta pengarahan terhadap golongan muda.

Dalam kenyataannya setiap lembaga berpartisipasi dan memberikan kontribusi dengan cara-cara tertentu pada kehidupan masyarakat setempat atau bisa disebut community. Secara teologis maupun sosiologis, agama dapat dipandang sebagai instrument untuk memahami dunia dan perbincangan mengenai agama tidak akan pernah usai seiring dengan perkembangan masyarakat itu sendiri.

Dan dapat dipahami bahwa dimanapun suatu agama berada, ia diharapkan dapat memberi panduan nilai bagi seluruh diskursus kegiatan manusia, baik yang bersifat sosial-budaya, ekonomi maupun politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar